CatatanHadijahrachman

Tampilkan postingan dengan label #GuruBahagia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #GuruBahagia. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Maret 2022

Bahagianya Menjadi Guru

Bahagia Menjadi Guru
              


           Bahagianya Menjadi Guru

         Bahagianya Menjadi Guru,Cita-cita menjadi guru ,lahir dari motivasi atas Janji-janji Allah kepada para guru.Begitu Mulianya seorang , guru sampai Allah menjanjikan keistimewaan-keistimewaan seorang guru.     

       Wahai para relawan Pendidikan,Tetaplah berjuang,demi anak-anak ,Bangsa dan Agamamu,Kuatkan mental,jangan terpengaruh pikiran-pikiran buruk.Tetap ikhlas jangan mengeluh,agar ilmu yang diberikan kepada anak- anak  murid kita barokah ,dan kelak ilmu ini  mampu menghantarkan mereka menjadi anak-anak soleh dan Soleha bermanfaat bagi diri mereka,keluarga dan masyarakat.

       Pesan guru,kalau mau cari harta ,Jangan jadi guru,Jika kita ikhlas Rido memberi ilmu karena Allah,Maka Allah yang menjamin hidup kita.

      Bahagianya menjadi guru,Jika itu adalah panggilan Hati.Rela mengabdi demi membuat anak-anak pintar.Apa lagi seorang guru SD.Guru pertama yang mengenalkan berbagai ilmu Pengetahuan.

       Banyak Bonusnya menjadi guru itu,dari Rizki yang barokah sampai ketenangan Bathin."Lakukan kebaikan itu sampai Allah menghentikannya",begitulah jiwa guru.
Hanya berharap Rido dari Allah saja kita berharap.Jika kelak berbuah Rizki yang banyak berupa harta benda,anak - anak Soleh  dan Soleha dan lain-lain .
itu merupakan keberkahan buat perjuangan dan kesabaran menjadi relawan Pendidikan .

        Di dalam Alquran, guru memiliki kedudukan istimewa yang digolongkan sebagai orang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu ayat yang menerangkan tentang keutamaan menjadi seorang guru adalah

 QS. Al-Mujadilah ayat 11.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا قِيۡلَ لَـكُمۡ تَفَسَّحُوۡا فِى الۡمَجٰلِسِ فَافۡسَحُوۡا يَفۡسَحِ اللّٰهُ لَـكُمۡ‌ ۚ وَاِذَا قِيۡلَ انْشُزُوۡا فَانْشُزُوۡا يَرۡفَعِ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡكُمۡ ۙ وَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ دَرَجٰتٍ ‌ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ خَبِيۡرٌ

Artinya: Hai orang-orang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berlapang-lapanglah dalam majlis', maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu', maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah: 11).
Derajat, yang dimaksud dalam ayat di atas menurut Ibnu Abbas adalah bahwa orang-orang yang berilmu memiliki kedudukan tujuh ratus derajat di atas orang-orang mukmin.

        Pahala seorang guru akan terus mengalir sekalipun guru tersebut telah tiada. Jika seorang insan meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga amal: sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang selalu mendoakan orang tua.” (HR. Al-Tirmidzi).

      Jadi yang terpenting Pantang seorang guru mengeluh apa lagi berputus asa.
Rahmat Allah luas,apa lagi masalah Rizki,Tidak akan tertukar ,sudah ada yang ngatur.

     Rizki  guru berbeda dengan Rizki orang yang bukan guru.Rizki guru itu rasa syukur yang dalam .Ketika diberi kesempatan Berilmu,jasmani dan rohani sehat,diberi waktu untuk mengajar,diberi tempat untuk mengajar,dibutuhkan keberadaan kita oleh masyarakat dan murid,diberi kepercayaan sama Allah sebagai guru,Sudah tiada bandingnya,Belum lagi Do'a dari Para,ulama,rakyat dan murid .Doa yang mengalir  tiada putusnya.Bisa menjadi safaat di akhirat kelak.

          Seperti sebuah hadis yang menyebutkan,. “Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut yang ada di liangnya dan juga ikan besar semuanya bershalawat kepada mualim (orang yang berilmu dan mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan pada manusia,” (HR. Tirmizdi).

      Sementara di akhirat kelak, mereka yang berilmu dan mengajarkan ilmunya juga akan memperoleh perlakuan istimewa dibanding yang lain. Salah satunya masuk surga tanpa hisab.Allahhuakbar.

       Hadis riwayat Ibnu ‘Abdil Barr menyatakan, “Pada hari kiamat, tinta orang-orang yang berilmu ditimbang dengan darah para syuhada”. 
       Sedangkan dalam hadis lain dikatakan bahwa golongan yang diberi kesempatan memberikan syafaat, di samping para nabi dan para syuhada adalah orang-orang yang berilmu. Demikian sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Majah.

       Mbah Maimun pernah mengatakan bahwa orang Yahudi pada waktu itu mau mengajar bila dikasih uang dan bentuk materi lainnya, sebagaimana dikutip dari santrijagad.org. Jadi, bila santri mengajar semata-mata hanya karena mencari uang, maka sama saja seperti sifat orang Yahudi yang dikecam dalam Alquran.

     Jangan terpengaruh dengan provokasi dari luar,Tetaplah kita pada posisi kita sebagai relawan Pendidikan,meski kita kelak di pilih Allah diangkat jadi PNS ,Jangan berubah tetap menjadi seorang guru yang semangat dan sabar.Yakin Allah-lah yang menjamin hidup guru.Jangan berputus asa,Jika berputus asa artinya kita tidak yakin akan Rizki Allah.
                          
                                      (Salam Hormat Relawan Pendidikan)

GURU bAHAGIA

TERIMAKSIH LUKA

Hai, lelaki yang pernah kupercaya...   Kau, yang menabur janji bak benih di tanah subur hatiku,   Namun setiap musim hanya tumbuh duri—tajam...